PAVING BLOCK - PERKERASAN JALAN



1.    PENGERTIAN PAVING

Paving block merupakan salah satu bahan bangunan yang digunakan sebagai lapisan atas struktur jalan selain aspal atau beton. Sekarang ini, banyak konsumen lebih memilih paving block dibandingkan perkerasan lain seperti dak beton maupun aspal. Meningkatnya minat konsumen terhadap paving karena konstruksi. perkerasan dengan paving merupakan konstruksi yang ramah lingkungan dimana paving sangat baik dalam membantu konservasi air tanah, pelaksanaanya yang lebih cepat, mudah dalam pemasangan dan pemeliharaan, memiliki aneka ragam bentuk yang menambah nilai estetika, serta harganya yang mudah dijangkau

Paving blok adalah batu cetak yang berasal dari campuran bahan bangunan berupa pasir dan semen PC dengan perbandingan campuran tertentu, yang mempunyai beberapa variasi bentuk untuk memenuhi selera pemakai. Penggunaan pavin blog ini disesuaikan dengan tingkat kebutuhan, misalnya saja untuk halaman rumah tentu berbeda dengan jalan maupun halaman parkir, karena mutu paving yang digunakan berbeda. Untuk jalan atau halaman parkir mutu paving yang digunakan lebih baik dibanding dengan halaman rumah karena muatan yang bekerja tidak sama. 

Paving block atau blok beton terkunci menurut SII.0819-88 adalah suatu komposisi bahan bangunan yang terbuat dari campuran semen portland atau bahan perekat hidrolis lainnya, air dan agregat dengan atau tanpa bahan tambahan lainnya yang tidak mengurangi mutu beton tersebut.

Sedangkan menurut SK SNI T-04-1990-F, paving block adalah segmen-segmen kecil yang terbuat dari beton dengan bentuk segi empat atau segi banyak yang dipasang sedemikian rupa sehingga saling mengunci (Dudung Kumara, 1992; Akmaluddin dkk. 1998).


2.    LANGKAH PEMASANGAN

Sebelum pekerjaan pemasangan paving kita mulai, kita harus memperhatikan syarat-syarat yang harus dipenuhi sebagai berikut:
1)   Lapisan Subgrade
Subgrade atau lapisan tanah paling dasar harus diratakan terlebih dahulu, sehingga mempunyai profil dengan kemiringan sama dengan yang kita perlukan untuk kemiringan Drainage (Water run off) minimal 1,5 %. Subgrade atau lapisan tanah dasar tersebut harus kita padatkan dengan kepadatan minimal 90 % MDD (Modified Max Dry Density) sebelum pekerjaan subbase dilaksanakan sesuai dengan yang kita butuhkan. Ini sangat penting untuk kekuatan landasan area paving nantinya.

2)   Lapisan Subbase
Lapisan subbase  harus mempunyai minimal kemiringan 2 %, dua arah melintang kekiri dan kekanan. Kemiringan ini sangat penting untuk kestabilan paving kita.

3)   Kanstin/Penguat Tepi
Kanstin atau Penguat tepi atau Kerb harus sudah kita pasang sebelum pemasangan paving dilakukan. Hal ini harus dilakukan untuk menahan paving pada tiap sisi agar paving tidak bergeser sehingga paving akan lebih rapi pada hasil akhirnya.

4)   Drainase/Saluran Air
Seperti halnya kanstin, Drainase atau Saluran air ini juga harus sudah kita pasang sebelum pemasangan paving dilakukan. Drainase yang dikerjakan setelah paving terpasang akan sangat mengganggu pekerjaan pemasangan paving itu sendiri karena harus membongkar paving yang sudah terpasang.

5)   Kelengkapan Peralatan Kerja
     Peralatan yang kita butuhkan harus sudah disiapkan sebelum pemasangan paving dimulai.
Adapun alat- alat yang kita butuhkan adalah sebagai berikut:
a.       Mesin Plat Compactor (Stamper Kodok)
b.      Alat Pemotong paving (Cutter).
c.       Kayu jidar untuk Levelling pasir alas.
d.      Benang.
e.       Gerobak dorong (artco) untuk pemindahan paving.
f.       Linggis yang bagian bawahnya dibuat runcing melebar sebagai naating.

CARA PEMASANGAN PAVING

a.  Pasir alas seperti yang dipersyaratkan segera digelar diatas lapisan base. Kemudian diratakan dengan jidar kayu sehingga mencapai kerataan yang seragam dan harus mengikuti kemiringan yang sudah dibentuk sebelumnya pada lapisan base.
b.    Penggelaran pasir alas tidak melebihi jarak 1 meter didepan paving terpasang.
c.    Pemasangan paving harus kita mulai dari satu titik/garis (starting point) diatas lapisan pasir alas.
d. Tentukan kemiringan dengan menggunakan benang yang kita tarik tegang dan kita arahkan melintang sebagai pedoman garis A dan memanjang
sebagai garis B, kemudian kita buat pasangan kepala masing-masing diujung benang tersebut.
e.   Pemasangaan paving harus segera kita lakukan setelah penggelaran pasir alas. Hindari terjadinya kontak langsung antar paving block dengan membuat jarak celah/naat dengaan spasi 2-4 mm untuk pengisian joint filler.
f.     Memasang paving harus maju, dengan posisi sipekerja diatas paving block yang sudah terpasang.
g.   Pengisian joint filler harus segera kita lakukan setelah pamasangan paving dan seera dilanjutkan dengan pemadatan paving.
h.  Pemadatan paving dilakukan dengan menggunakan alat plat compactor . Pemadatan hendaknya dilakukan secara simultan bersamaan dengan pemasangan paving, Jangan meninggalkan pasangan paving tanpa adanya pemadatan, karena hal tersebut dapat memudahkan terjadinya deformasi dan pergeseran garis joint akibat adanya sesuatu yang melintas melewati pasangan paving tersebut. Pemadatan sebaiknya kita lakukan dua putaran, putaran yang pertama ditujukan untuk memadatkan pasir alas. Pemadatan putaran kedua, disertai dengan menyapu pasir pengisi celah/naat block, dan masing- masing putaran dilakukan paling sedikit 2 lintasan.

MACAM-MACAM PAVING

1.    Paving block / conblock tipe Batu
Ukuran dimensi : 10,5 cm x 21 cm,  keterabalan : 6 cm, 8 cm, 10 cm,  44 pcs isi dalam 1 m2, warna : abu – abu, merah / hitam.
2.    Paving block / conblock  tipe Cacing
Ukuran dimensi :  11,5 cm x 22,5 cm, ketebalan : 6 cm, 8 cm, 10 cm, 39 pcs isi dalam 1 m2, warna : abu – abu, merah / hitam.
3.    Paving block / conblock tipe Segitiga
Ukuran dimensi : 19,7 cm x 9,6 cm, ketebalan : 6 cm, 8 cm, 10 cm,  39 pcs isi dalam 1 m2, warna : abu – abu, merah / hitam
4.    Paving block / conblock tipe Segienam
Ukuran dimensi : 20 cm x  20 cm,  ketebalan : 6 cm, 8 cm, 10 cm, 27 pcs isi dalam 1 m2, warna : abu – abu, merah / hitam
5.    Paving block / conblock tipe Grassblock L8
Ukuran dimensi :  30 cm x 45 cm, ketebalan : 6 cm, 8 cm,  7,5 pcs isi dalam 1 m2, warna : abu – abu, merah / hitam.]
6.    Paving block / conblock tipe Grassblock L5
Ukuran dimensi :  40 cm x 40 cm, ketebalan : 8 cm, 6.25 pcs isi dalam 1 m2,  warna : abu – abu, merah / hitam.
7.    Paving block / conblock tipe topi uskup
Ukuran dimensi :  30 cm x 6 cm x 21 cm, ketebalan : 6 cm, 8 cm, 10 cm, 25 pcs isi dalam 1 m2,  warna : abu – abu, merah / hitam.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PENGGUNAAN PAVING

KEUNGGULAN :
·       Paving blok mempunyai daya serap air yang baik sehingga dapat mengurangi genangan air dan mencegah bahaya banjir.
·       Pemasangan paving blok sangat mudah, tidak mempergunakan spesi pasangan, pengikat antara masing-masing paving blok cukup menggunakan pasir sebagai bahan pengisi.
·       Apabila terjadi kerusakan (pecah) dapat diganti dengan mudah, cukup dengan mengambil paving yang pecah dan diganti dengan yang baru.

KEKURANGAN :
·       Pasangan paving blok mudah bergelombang bila pondasinya tidak dipasang dengan kuat. 
·       Paving juga kurang cocok untuk dipasang di lahan yang dilalui kendaraan berkecepatan tinggi. Sehingga paving block hanya cocok untuk dipasang di lahan yang dilalui kendaraan berkecepatan rendah saja misalnya lingkungan permukiman dan perkotaan yang padat.  


TEKNIK PEMBUATAN PAVING BLOCK SECARA MANUAL

Ada tiga teknik pembuatan paving block yaitu teknik konvensional, teknik semi-mekanis, dan teknik mekanis. Pada pembuatan paving block dengan teknik konvensional, seluruh pekerjaanya masih dilakukan secara manual dengan tangan. Berbeda halnya dengan teknik semi-mekanis dan teknik mekanis yang memungkinkan pencetakan paving block dikerjakan memakai bantuan mesin mixer serta mesin press.
Pada prinsipnya, proses pembuatan paving block secara manual dilakukan dengan memasukkan adukan ke dalam cetakan. Kemudian adukan tersebut dipadatkakn menggunakan alat pemukul yang berbentuk seperti tameng. Proses selanjutnya adalah mengeluarkan paving block mentah lalu menjemurnya sampai benar-benar kering.
Alat dan Bahan :
·       Cetakan (segi empat, segi enam, cacing, dan sebagainya)
·       Tongkat pemukul
·       Pasir kualitas baik yang telah diayak dan dicuci
·       Semen portland
·       Abu batu
·       Air
Cara Membuat :
1.    Buat adukan pertama sebagai bahan baku paving block terlebih dahulu. Caranya dengan mencampurkan semen dan pasir memakai perbandingan 1:3, 1:4, 1:5, atau 1:6. Perlu diketahui, komposisi bahan-bahan penyusun ini berpengaruh besar terhadap kuat tekan paving block yang dihasilkan.
2.    Tambahkan air secukupnya ke dalam adukan beton tadi. Pastikan hasil adukannya tidak terlalu basah. Periksa kelayakan adukan tersebut dengan menggenggamnya memakai tangan, lalu rasakan apakah sudah cukup kuat.
3.    Bikin lagi adukan kedua dengan mencampurkan pasir dan semen secukupnya lalu percikkan air sedikit saja agar semen bisa mengikat pasir. Aduk campuran ini hingga benar-benar merata dan kondisinya agak basah. Adukan kedua ini berguna untuk membungkus adukan pertama sehingga tidak lengket pada cetakan.
4.    Masukkan adukan kedua ke dalam cetakan sedemikian rupa. Setelah itu, hamparkan adukan pertama di atasnya. Jika mau, Anda bisa menambahkan bahan campuran di tengah-tengah lapisan kedua adukan tersebut untuk menghasilkan paving block yang berkarakteristik tertentu.
5.    Jangan lupa atur terlebih dahulu posisi bagian-bagian cetakan dan pastikan semuanya beres. Gunakan tongkat untuk memadatkan adukan paving block di dalam cetakan dengan memukulnya berkali-kali sampai diperoleh tingkat kepadatan yang diinginkan.
6.    Proses selanjutnya adalah mengeluarkan hasil cetakan yang telah jadi, lalu menempatkannya di ruang pengeringan. Sebaiknya paving block mentah ini diletakkan di bidang yang mempunyai permukaan rata.
7.    Pengujian kualitas bisa dilakukan dengan mengubah posisi paving block yang baru saja dicetak menjadi berdiri. Paving block yang bermutu bagus ditandai dari bentuknya yang tetap dan tidak mengalami perubahan/kerusakan.



DAFTAR PUSTAKA

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WISATA SEJARAH TANGGA BATU KABUPATEN SERUYAN

AIR TERJUN SULING TAMBUN KABUPATEN SERUYAN

KUMPULAN SOAL DASAR-DASAR REKAYASA TRANSFORTASI