KUMPULAN SOAL DASAR-DASAR REKAYASA TRANSFORTASI



1.    Jelaskan keterkaitan bidang – bidang yang  mempengaruhi  konsep dasar – dasar rekayasa transportasi.
JAWABAN

a.     




b.     








c.      







d.     






e.     





f.      






g.     
Ekonomi
Sektor transfortasi merupakan salah satu sector yang sangat berperan dalam pembangunan ekonomi yang menyeluruh. Perkembangan sektor transfortasi akan secara langsung mencerminkan pertumbuhan pembangunan ekonomi yang berjalan.

Geografi
Kebanyakan orang memerlukan perjalanan untuk mencapai tempat-tempat tujuan bekerja, bersekolah atau tempat-tempat pendidikan yang lain, berbelanja , ke tempat-tempat pelayanan, mengambil bagian dalam berbagai kegiatan sosial dan bersantai di luar rumah, serta banyak tujuan lain. Hal yang utama dalam masalah perjalanan adalah adanya hubungan antara tempat asal dan tujuan, yang memperlihatkan adanya lintasan, alat angkut (kendaraan) dan kecepatan. Pola perjalanan di daerah perkotaan dipengaruhi oleh tata letak pusat-pusat kegiatan di perkotaan (pemukiman, perbelanjaan, perkantoran, sekolah, rumah sakit, dan lain-lain).

Riset Operasi
Meliputi kegiatan perencanaan, pengaturan, pengawasan dan pengendalian transportasi, yang bertujuan untuk keselamatan, keamanan, ketertiban, kelancaran lalu lintas dan dilakukan antara lain dengan: (a) Usaha peningkatan kapasitas ruas jalan, persimpangan dan jaringan jalan; (b) Peberian prioritas bagi jenis kendaraan atau pemakai jalan tertentu; (c) Penyesuaian antara permintaan perjalanan dengan tingkat pelayanan tertentu dengan mempertimbangkan keterpaduan intra dan antar moda; (d) Penetapan sirkulasi lalu lintas, larangan dan perintah pemakai jalan.

Perencanaan Wilayah
Perencanaan transfortasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari perencanaan kota dan wilayah. Rencana kota tanpa mempertimbangkan keadaan dan pola transfortasi yang akan terjadi sebagai akibat dari rencana itu sendiri, akan menghasilkan ke lalu lintas di kemudian hari. Akibat lebih lanjut adalah meningkatnya jumlah kecelakaan, pelanggaran dan menurunan sopan-santun berlalu-lintas, serta meningkatkan pencemaran udara.

Sosiologi
Aspek sosial budaya yang merupakan sebuah gejala berubahnya struktur sosial dan pola budaya masyarakat di atas menciptakan kendaraan tak hanya sebagai alat manusia untuk bepergian, Namun sebuah nilai prestise bagi orang yang memilikinya. Oleh sebab itulah Negara ini anggota dewan atau pun penjabat menginginkan kendaraan pribadi yang diambilkan dari uang rakyat.

Psikologi
Kendaraan pribadi sebenarnya dalam persepsi modernitas akan menjerumuskan dan mendorong terbentuknta manusia yang induvidualistik, atau dengan kata lain kendaraan pribadi menciptakan manusia yang terpisah dari masyarakatnya. Selain itu juga dapat memicu ketidakperduliannya terhadap yang lain. Merepresi kehidupan sosial dan hubungannya dengan masyarakat.Inilah akibat dari modernisasi yang membentuk manusia materialistic dengan rasionalitas instrumental.

Statistik dan Probabilitas
3 (Tiga) jenis utama transportasi yang digunakan orang di perkotaan : (a)Angkutan pribadi (Induvidual Transit) seperti mobil pribadi, sepeda motor, sepeda dan berjalan kaki; (b)Angkutan masal (Mass Transit) seperti kereta api, bis, opelet dan sebagainya; (c)Angkutan sewaan (Para Transit) seperti mobil sewaan, taksi yang menjalani rute tetap atau yang disewa untuk sekali jalan dan sebagainya.

2.    Dalam menghasilkan suatu sistem transportasi yang ideal dan terintegrasi diperlukan tahapan tahapan dalam proses analisisnya, jelaskan dan berikan contoh tahapan – tahapan tersebut.
JAWABAN

a.     














b.     













c.     









d.     
Bangkitan dan tarikan pergerakan (Trip Generation)
Bagian ini merupakan tahapan permodelan yang memperkirakan jumlah pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tataguna lahan dan jumlah pergerakan yang tertarik ke suatu zona atau tata guna lahan. Bangkitan lalu lintas ini mencakup lalu lintas yang meninggalkan lokasi (trip production) dan lalu lintas yang menuju ke suatu lokasi (trip attraction). Pergerakan lalu lintas ini biasanya bertipe 3 aliran, yakni home-based work trips (HBW),home-based other (or non-work) trips (HBO), dan non-home –based trips (NHB). Tipe tipe lalu lintas diatas sangat dipengaruhi oleh tipe tataguna lahan (pemukiman, perkantoran, dll) dan jumlah aktivitas dan intensitas pada tataguna lahan tersebut. Sebagai contoh, daerah perkantoran merupakan trip generation yang puncak frekuensi nya terjadi saat pagi dan sore saja. Selain itu, daerah pemukiman bertipe padat seperti apartemen akan membangkitkan lalu lintas lebih besar dibandingkan rumah di daerah pedesaan. Oleh karena itulah trip generationini sangat dipengaruhi tipe tata guna dan intensitas tata guna lahan tersebut.

Distribusi pergerakan lalu lintas (Trip Distribution)
Bagian ini merupakan tahapan permodelan yang memperkirakan sebaran pergerakan yang meninggalkan suatu zona atau yang menuju suatu zona. Meskipun demikian, trip distribution sering disebut dnegan production-attraction pairs dibandingkan origin-destination pairs. Model distribusi ini merupakan suatu pilihan jalan menuju destinasi yang diinginkan, biasanya direpresentasikan dalam bentuk garis keinginan (desire line) atau dalam bentuk matriks asal tujuan (MAT). Pola distribusi lalu lintas antara zona asal dan tujuan adalah hasil dari dua hal yang terjadi secara bersamaan yakni lokasi dan intensiatas tata guna lah dan interaksi antara 2 buah tata guna lahan. Tahap 2 ini juga menentukan apakah tipe penghubung tersebut terpusat satu jalur atau tersebar. Biasanya factor paling menentukan dari trip distribution adalah spatial separation dan biaya. Tata guna tanah cenderung menarik lalu lintas dari tempat yang lebih dekat dibandingkan dengan tempat yang jauh. Contoh: Supermarket menarik lalu lintas lebih banyak dibandingkan rumah sakit (untuk luas yang sama)

Pemilihan Moda (Modal choice/modal split)
Setelah adanya bangkitan dan pemilihan tipe distribusi, tahapan model transportasi selanjutnya adalah memilih bagaimana interaksi dari production dan attraction itu dilakukan. Pemilihan moda transportasi bergantung dari tingkat ekonomi dari pemilik tata guna lahan dan biaya transportasi dari moda angkutan. Orang dengan ekonomi tinggi cenderung memilih mode angkutan pribadi dibandingkan mode angkutan umum. Jika terdapat lebih dari satu moda, moda yang dipilih biasanya yang memiliki rute terpendek, tercepat atau termurah, atau kombinasi ketiganya. Contohnya Budi ingin pergi ke super market B karena jaraknya tidak terlalu jauh dan tidak mengalami kemacetan dibandingkan menuju supermarket A.

Pembebanan lalu lintas (Trip Assignment)
Setelah dipilihnya tipe moda angkutan dan jalur distribusi, maka akan timbulah aliran volume lalu lintas. Pada tahapan ini, pengaturan akan arus lalu lintas akan dilakukan. Bila diketahui suatu jalur distribusi memiliki beban volume yang padat, maka planner bisa mengalihkan satu jalur lainnya ke jalur yang lain sehingga menjadi tinggal satu jalur. Pemilihan rute baru tetap memperhitungkan alternative terpendek, tercepat, termurah, dan juga diasumsikan bahwa pemakai jalan mempunyai informasi cukup tentang kemacetan, kondisi jalan, dll. Contohnya menggunakan jalan-jalan tol agar lebihcepat sampai.

3.    Deskripsikan Sistem Transportasi Nasional!
JAWABAN
Definisi
     Tatanan transportasi yang terorganisasi secara kesisteman, terdiri dari transportasi jalan, transportasi kereta api, transportasi sungai, danau, transportasi penyebrangan, transportasi laut yang masing-masing terdiri dari sarana dan prasarana yang saling berinteraksi membentuk sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif, efesien, terpadu dan harmonis, berkembang secara dinamis.
Tujuan :
1.    Efektifitas :
·      Kapasitas – ditinjau dari kerapatan jalan, jumlah kendaraan/km
·      Kemudahan – ditinjau dari panjang jalan/ruas area
·      Keselamatan – ditinjau dari jumlah kecelakaan.10.000 kendaraan
·      Kualitas – ditinjau dari presentase sarana dan prasarana transportasi yang masih ada dalam keadaan baik/sedang
2.    Efesiensi :
·      Keterjangkauan – tarif penumpang ditinjau dari penghasilan
·      Beban publik – biaya atau modal tahunan/penduduk
·      Utilitas – rata-rata bus/km, rata-rata truk.km
3.    Keterpaduan :
·      Intermoda – bus-bus, KA-KA, pesawat-pesawat
·      Intermoda – bus-KA, bus-pesawat, KA-pesawat
Keterpaduan ada dua macam :
·      Keterpaduan fisik – pembangunan prasarana transportasi berbagai moda dalam satu tempat; misalnya terminal stasiun dan bandara dibangun dalam satu lokasi
·      Keterpaduan operasional – pengelolaan berbagai jenis moda transportasi dijadikan satu; misalnya dalam hal jadwal, penggunaan satu tiket untuk berbagai moda transportasi, dll.

Sasaran dan Fungsi Sistranas
1.    Sasaran
Terwujudnya safety (keselamatan) ditunjukan dengan angka kecelakaan rendah, aksesibilitas tinggi ditunjukan dengan, terjangkaunya semua daerah dan tersedianya jaringan untuk seluruh wilayah, keterpaduan, lancar dan cepat ditunjukkan dengan waktu tempuh pendek dan keamanan tingkat tinggi, tepat waktu, tariff terjangkau dan nyaman.
2.    Fungsi
·  Ships Follow The Trade, sebagai menunjang. Maksudnya untuk memenuhi kebutuhan, masyarakat akan transportasi, biasanya di daerah yang padat penduduknya seperti Indonesia bagian Barat.
·     Ships Attracts The Trade, sebagai pendorong. Maksudnya untuk menghubungkan suatu daerah yang masih terisolasi dengan daerah yang sudah berkembang, biasanya di daerah yang masih jarang penduduknya, seperti Indonesia bagian Timur.
Komponen Sistranas
     Masukan (input), proses, keluaran (output), instrumental input, environmental input, dan pihak lain yang terkait dengan penyelenggaraan transportasi.
Tataran Transportasi
     Latar belakang adanya tataran tranportasi karena adanya otonomi daerah. Tatanan transportasi yang terdiri dari semua jaringan dan moda transportasi yang terorganisir secara kesisteman.
1.    Tatranas (Tataran Transportasi Nasional) dalam lingkup nasional, yang bertujuan membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efesien dan berfungsi melayani pemindahan penumpang dan barang antar simpul atau kota nasional (SKN) dan dari simpul atau kota nasional ke LN atau sebaliknya.
2.    Tatrawil (Tataran Transportasi Wilayah) dalam lingkup provinsi, yang bertujuan membentuk suatu sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif fan efesien dan berfungsi melayani pemindahan penumpang dan barang antar simpul atau kota wilayah (SKW) dan dari simpul atau kota wilayah ke nasional atau sebaliknya.
3.    Tatralok (Tataran Transportasi Lokal) dalam lingkuo kabupaten.kota, yang bertujuan membentuk sistem pelayanan jasa transportasi yang efektif dan efesien dan berfungsi melayani pemindahan penumpang atau barang antar simpul atau kota local (SKL) dan dari simpul atau kota lokal ke provinsi atau nasional atau sebaliknya. 

4.    Dalam sistem Transfortasi Nasional (SISTRANAS) ada beberapa sasaran yang ingin dicapai, sebutkan dan jelaskan sasaran yang ingin dicapai, sebutkan dan jelaskan secara terperinci mengenai sasaran-sasaran tersebut!
JAWABAN
Sasaran yang dicapai dalam sistem Transfortasi Nasional (SISTRANAS) yaitu sebagai berikut:
·      Terwujudnya safety (keselamatan) ditunjukan dengan rendahnya angka kecelakaan;
·      Aksesibilitas tinggi atau akses yang memadai dan lengkap ditunjukan dengan, terjangkaunya semua daerah dan tersedianya jaringan untuk seluruh wilayah; dan
·      Keterpaduan, lancar dan cepat ditunjukkan dengan waktu tempuh pendek dan keamanan tingkat tinggi, tepat waktu, tarif terjangkau dan nyaman.

5.    Jelaskan fungsi SISTRANAS!
JAWABAN
Adapun fungsi dari Sistem Transfortasi Nasional (SASTRANAS) terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
·      Ships Follow The Trade, sebagai menunjang.
Maksudnya untuk memenuhi kebutuhan, masyarakat akan transportasi, biasanya di daerah yang padat penduduknya seperti Indonesia bagian Barat.
·      Ships Attracts The Trade, sebagai pendorong.
Maksudnya untuk menghubungkan suatu daerah yang masih terisolasi dengan daerah yang sudah berkembang, biasanya di daerah yang masih jarang penduduknya, seperti Indonesia bagian Timur.

6.    Jelaskan mengenai Komponen-komponen SISTRANAS
JAWABAN
Komponen-komponen yang terdapat pada Sistem Transfortasi Nasional (SISTRANAS) yaitu sebagai berikut:
a.    Landasan Pemikiran yaitu Pancasila, UUD 1945, Wawasan Nusantara, Ketahanan Nasional dan UU Terkait;
b.    Regulator (Visi dan Misi) yaitu Kebijakan, Strategi dan Upaya;
c.    Masukan (input) yaitu Iptek, SDM, Dana, Energi, Manajemen dan Administrasi;
d.    Moda Transportasi yaitu Jalan, Kereta Api, Sungai dan Danau, Penyebrangan, Laut, Udara dan Pipa;
e.    Jaringan Transportasi yaitu Prasarana dan Pelayanan
f.     Penyelenggara (Operator) yaitu Pemerintah, UPT Pemerintah, BUMN, BUMD, BUMS, Koperasi dan Perorangan;
g.    Pelayanan Transfortasi yaitu Efektif dan Efesien
h.    Kepuasan Pengguna Jasa (User)
i.      Ketahanan nasional yang tangguh
j.      Trigata yaitu Geografi, Kependudukan dan Sumber Daya Alam
k.    Lingkungan Strategis yaitu Internas, Regional dan Nasional – Peluang dan Kendala; dan
l.      Lingkungan Masyarakat.

7.    Jelaskan mengenai arah perkembangan jaringan transportasi di Indonesia!
JAWABAN
Arah perkembangan transportasi yang ada di Indonesia adalah :
a.    Pelayanan transportasi antar moda yang mampu memberikan pelayanan yang berkesinambungan atau secara terus menerus (seamless service, tepat waktu (just in time service);
b.    Dapat memberikan pelayanan dari pintu ke pintu (door to door service) didalam operasionalnya perlu kesesuaian (compability) antara sarana dan prasarana yang ada pada moda – moda transportasi yang terlibat;
c.    Kesetaraan tingkat pelayanan (level of service) sesuai dengan standar yang dibakukan;
d.    Sinkronisasi dan keterpaduan jadwal pelayanan;
e.    Efektifitas dan efisiensi aktivitas alih moda yang didukung dengan sistem tiketing dan dokumen angkutan serta teknologi informasi yang memadai.

8.    Jelaskan prinsip dasar penataan dan pembangunan jaringan transportasi di Indonesia!
JAWABAN
Prinsip dasar penataan dan pembangunan jaringan transportasi di Indonesia adalah :
a.    Fungsional yakni jaringan yang dikelompokkan dalam berbagai tatanan dengan karateristik fungsional yang berbeda
b.    Struktural yakni pada masing – masing tatanan dirumuskan susunan yang saling terkait, namun dapat diklasifikasikan berdasarkan intensitasnya.
c.    Keunggulan karateristik moda dan keterpaduan, yakni dalam menentukan peran masing – masing moda pada setiap tataran yang dilakukan dengan memanfaatkan secara maksimal keunggulan masing – masing moda, sedangkan kelemahannya dapat diantisipasi dengan cara pemaduan antar moda.
d.    Optimalisasi yakni pilihan terhadap suatu tatanan               dikaitkan dengan faktor  pembatasan sumber daya dalam upaya pemanfaatan maksimal dengan        pengorbanan minimal, serta memberikan kontribusi maksimal dalam upaya pelestarian lingkungan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

WISATA SEJARAH TANGGA BATU KABUPATEN SERUYAN

AIR TERJUN SULING TAMBUN KABUPATEN SERUYAN